Senin, 14 Januari 2008

PANGGUNG TEATER INDONESIA MULAI BERSINAR

Tahun 2007, Panggung Teater Indonesia "Bersinar"

Jakarta—Sinar perkembangan teater pada 2007 cukup cerah, ditandai dengan tingginya produktivitas forum diskusi dan penciptaan seni pertunjukan yang melibatkan tokoh-tokoh papan atas dunia panggung teater, kata seorang pejabat.
"Kalau yang senior sudah turun gunung pasti akan memancing yang junior," kata Kasubid Teater dan Sastra, Ditjen Nilai Budaya, Seni, dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Safron Rasyidi Sidal di Jakarta, Rabu (3/1).
Panggung teater Indonesia akan dibuka dengan kemegahan penampilan Sanggar Pelakon pada akhir Januari 2007. Melalui sanggar itu Mutiara Sani, istri mendiang Asrul Sani, akan mementaskan karya-karya teatrikal monumental.
"Dia (Mutiara Sani) akan mementaskan karya-karya suaminya," kata Safron Rasyidi.
Selain itu, bulan pertama di tahun 2007 juga akan dimeriahkan oleh penampilan Teater Koma yang berencana menampilkan salah satu karya terbaiknya.
Kemudian, kata Safron, rencana penyelenggaraan sejumlah festival teater juga diprediksi mampu membangkitkan teater tanah air. Festival Teater Pelajar dan Temu Teater yang rencananya digelar di Pontianak adalah dua dari sejumlah ajang itu.
"Temu Teater akan menjadi daya tarik tersendiri karena melibatkan H Adjim Arijadi, tokoh seangkatan Slamet Rahardjo," kata pria yang juga lulusan Program Studi Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.
Selain dalam tingkatan lokal, forum seni pertunjukan Indonesia juga akan diwarnai dengan kegiatan berskala internasional, Art Summit V.
Dalam forum yang rencananya digelar di Solo itu, katanya, dikaji perkembangan aneka macam seni pertunjukan, termasuk teater, oleh peserta yang berasal dari beberapa negara di Eropa, Amerika Latin, Afrika dan Asia. Ajang tiga tahunan itu juga menjadi ajang studi banding karena akan menampilkan aneka macam seni pertunjukan dari berbagai negara.
Optimisme tentang perkembangan teater juga dinyatakan oleh pelaku seni Harris Priadie Bah. Sutradara Teater Kami itu mengatakan kerinduan insan teater terhadap dunia panggung akan menjadi pendorong utama geliat seni peran di tahun 2007. "Banyak orang teater kita yang terjun ke sinetron, saya rasa ada kerinduan tersendiri untuk berkarya di panggung teater lagi," katanya.
Keterlibatan pelaku teater di dunia sinetron itu, katanya, bukanlah hal yang tabu. Dengan begitu justru akan saling menguntungkan, baik bagi dunia panggung teater maupun sinetron. Menurut dia, kedua khazanah seni itu akan saling diperkaya dari segi manajemen, teknologi, dan artistik. (ant) Copyright © Sinar Harapan 2003